Di sebuah
hutan yang luas, ada sebuah sungai yang panjang. Di situlah terdapat sekelompok
keong. Mereka hidup rukun dan saling tolong menolong, baik makanan maupun
pekerjaan. Suatu hari mereka didatangi kancil. Kancil menyapa dan mendatangi
keong.
“hai
keong, bagaimana kabarmu?” kancil bertanya.
“baik,
kalau kamu bagaimana?” Tanya keong.
“baik”
jawab kancil.
Kancil
kenapa semua binatang di hutan ini menganggap kamu paling pintar? Lalu kancil
menjawab dengan sombong “memang aku binatang paling cerdik dan pintar”.
Pagi-pagi
keong dan kancil menuju ke arena pertandingan lari. Kancil bertanya, “apakah kamu
mau lomba lari denganku lamban?”
Baik”
jawab keong.
Setelah
aba-aba dimulai mereka pun memulai perlombaan. Kancil langsung berlali hingga
terengah-engah. “sampai dimana kamu keong?” teriak kancil sombong. “aku di
depanmu, kenapa kamu masih di belakangku? Kancil menjawab teriakan kancil.
Beberapa
kali kancil heran karena keong selalu ada di depannya hingga sampai akhir
pertandingan. Ternyata keong yang memenangkan perlombaan. Setelah itu kancil
mengakui kalau dia tidak cerdik. Kancilpun akhirnya tidak menyombongkan
kecerdikannya lagi.
Setelah
dari kebun pak tani, kancil ditemui srigala. Srigala ingin menyantap kancil. Kancil
tidak dapat dimakan oleh srigala karena akal pintarnya. Kancil selamat dari
srigala. Kancil bertemu srigala. Kancil menipu srigala dengan baginda raja
sulaiman. Srigala tertipu dan akhirnya srigala dililit oleh ular. Dan akhirnya
srigala mati terlilit oleh ular.
Suatu
hari pak tani pergi ke kebun untuk memanen timunnya. Sesampainya di kebun pak
tani terkejut banyak mentimun yang rusak. Pak tani mencari tahu siapa yang
merusak kebunnya dari kejauhan. Ternyata kancil yang mencurinya. Setelah itu
pak tani ingin menjebak kancil. Pada malam hari pak tani memasang orang-orangan
sawah yang sudah diberi perekat. Jika kancil menyentuhnya pasti akan lengket. Pagi-pagi
sekali si kancil sudah tida di kebun pak tani. Sewwaktu menyantap mentimun. Kancil
melihat orang-orangan sawah yang berdiri didekatnya. Kancil merusak tanaman pak
tani. Dan semua tubuh kancil melekat di orang-orangan sawah itu. kemudian pak
tani datang “hah…benarkan dugaanku, pasti kau tertangkap hari ini” kata pak
tani. Kancil di bawa pulang dan dikurung. Setelah sehari dikurung dan tidak
diberi makan pak tani. Kancil menyesal, kancil meminta tolong kepada pak tani. Akhirnya
kancil dilepaskan oleh pak tani tapi dengan syarat tidak boleh mencuri timun
lagi. Semenjak itu kancil tidak mencuri dan merusak kebun pak tani lagi.
No comments:
Post a Comment